Sampah plastik adalah masalah cukup serius, beberapa solusi memang ada tapi hanya sebagian kecil yang dilakukan secara konsisten. Misalnya dengan mendaur ulang hingga menjadikan sampah plastik sebagai bahan bakar.
Yang tidak kalah krusial adalah tingginya polusi di lautan. Ini merupakan masalah besar di dunia. Menurut penelitian terbaru, ada kemungkinan bahwa 30 tahun kedepan 2050 kita akan menemukan lebih banyak plastik daripada ikan di perairan lautan dan untuk alasan ini ada banyak orang yang bekerja untuk menghasilkan solusi untuk masalah ini, beberapa sangat imajinatif untuk memecahkan situasi ini.
Ternyata ada bakteri yang bisa memakan plastik, temuan dikembangkan oleh dua orang Jeanny Yao dan Miranda Wang, yang telah mengembangkan proyek ini sejak tahun-tahun sekolah mereka dan hari ini menuai buah dari itu. Mereka sudah memiliki paten dan telah memperoleh pembiayaan 400 ribu dolar untuk mulai mengembangkan produk.
Keduanya telah memenangkan 5 hadiah berkat proyek ini, mereka menjadi populer karena mereka yang termuda yang memenangkan hadiah sains Perlman. Semua berkat bakteri kecilnya yang mampu mengubah plastik menjadi CO2 dan air. Teknologi ini digunakan dalam dua cara: Untuk membersihkan pantai dan juga untuk menghasilkan bahan baku untuk pakaian.
"Secara praktis tidak mungkin membuat orang berhenti menggunakan plastik, kami membutuhkan teknologi untuk memecahkan material, dan semuanya menjadi biodegradable," kata Miranda Wang.
Perkembangan teknologi ini dibagi menjadi dua bagian: Pertama plastik dilarutkan dan enzim sebagai katalis dimana plastik menjadi fraksi yang sangat lunak. Komponen-komponen ini ditempatkan di stasiun biodigester, di mana mereka berperilaku seolah-olah mereka adalah sisa makanan. Proyek ini berjalan hanya dalam 24 jam, untuk beralih dari plastik ke air, sangat menjanjikan.
sumber : science-andinfo.blogspot.com
Yang tidak kalah krusial adalah tingginya polusi di lautan. Ini merupakan masalah besar di dunia. Menurut penelitian terbaru, ada kemungkinan bahwa 30 tahun kedepan 2050 kita akan menemukan lebih banyak plastik daripada ikan di perairan lautan dan untuk alasan ini ada banyak orang yang bekerja untuk menghasilkan solusi untuk masalah ini, beberapa sangat imajinatif untuk memecahkan situasi ini.
Ternyata ada bakteri yang bisa memakan plastik, temuan dikembangkan oleh dua orang Jeanny Yao dan Miranda Wang, yang telah mengembangkan proyek ini sejak tahun-tahun sekolah mereka dan hari ini menuai buah dari itu. Mereka sudah memiliki paten dan telah memperoleh pembiayaan 400 ribu dolar untuk mulai mengembangkan produk.
Keduanya telah memenangkan 5 hadiah berkat proyek ini, mereka menjadi populer karena mereka yang termuda yang memenangkan hadiah sains Perlman. Semua berkat bakteri kecilnya yang mampu mengubah plastik menjadi CO2 dan air. Teknologi ini digunakan dalam dua cara: Untuk membersihkan pantai dan juga untuk menghasilkan bahan baku untuk pakaian.
"Secara praktis tidak mungkin membuat orang berhenti menggunakan plastik, kami membutuhkan teknologi untuk memecahkan material, dan semuanya menjadi biodegradable," kata Miranda Wang.
Perkembangan teknologi ini dibagi menjadi dua bagian: Pertama plastik dilarutkan dan enzim sebagai katalis dimana plastik menjadi fraksi yang sangat lunak. Komponen-komponen ini ditempatkan di stasiun biodigester, di mana mereka berperilaku seolah-olah mereka adalah sisa makanan. Proyek ini berjalan hanya dalam 24 jam, untuk beralih dari plastik ke air, sangat menjanjikan.
sumber : science-andinfo.blogspot.com
Comments
Post a Comment