Kita semua pasti kenal sekali minuman penambah energi, beraneka merek serta menawarkan banyak manfaat. Apakah memiliki dampak buruk apa bedanya dengan minuman ringan biasa ? Tidak mengherankan di Indonesia pasar minuman energi mencapai nilai cukup tinggi, terutama dikonsumsi kalangan remaja juga orang tua. Berbagai merek botol minuman tersedia di toko-toko kelontong, minimarket, bahkan sampai penjual asongan. Tapi benarkan bisa menambah energi? Perlu digaris bawahi adalah minuman jenis begini aman? Mudah-mudahan catatan ini membuka wawasan mengenai fenomena maraknya minuman energi.
Sepuluh tahun kebelakang minuman berenergi penjualannya mencapai miliaran. Angka ini terus naik malah hadir minuman merek baru di pasar setiap tahun, bukan tidak mungkin negara kita tercinta pun termasuk salah satu diantaranya.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan di wilayah eropa tengah memperkenalkan minuman cap "Banteng Merah" kepada konsumen. Si banteng tersebut diadaptasi dari minuman negeri gajah putih merupakan minuman untuk driver becak di sana. Bahkan terkenal dengan sebutan unik "sari pati banteng" atau urin, tidak lain adalah kandungan asam amino, taurin pertama kali ditemukan pada sapi.
Minuman energi di pasar saat ini umumnya mengandung kafein, vitamin B, bahan-bahan herbal serta sebagian besar mengandung gula, tetapi kini ada beberapa minuman energi tanpa gula. Jika ingin jelas silakan lihat pada setiap kemasan minuman energi, disana akan menemukan bahan-bahan lain seperti ginseng, guarana, taurin, maltodextrine, creatine, juga ginkgo biloba serta yang lain. Perlu kita tahu bahwa kebanyakan minuman energi mengandung kafein setara secangkir kopi. Tapi jangan salah tidak sedikit minuman "baru" di pasar memiliki kandungan kafeinnya tinggi.
Kebanyakan orang mengkonsumsi minuman energi percaya efek tenaga mereka bukan sensasi. Kafein memang zat stimulan terkenal, meningkatkan kewaspadaan bisa menjadi sumber energi dalam jangka pendek. Namun, penggunaan tiap hari kafein secara berlebihan dapat mengakibatkan sakit kepala, gelisah, sakit perut, mengakibatkan masalah tidur. Seseorang memiliki kepekaan terhadap kafein mungkin mengalami kecemasan. Belum lagi efek buruk dari bahan-bahan lainnya, semua belum pernah dipelajari.
Banyak peneliti juga memperingatkan orang tidak harus bingung membedakan antara minuman energi & minuman olahraga. Minuman "atlet" dibuat untuk membantu orang tetap terhidrasi selama latihan atau kegiatan berhubungan dengan olahraga, bisa mengganti elektrolit serta karbohidrat yang hilang melalui keringat. Minuman energi sebenarnya malah mempromosikan dehidrasi karena tingginya kadar kafein.
Di negara ayam jantan, minuman cap banteng dilarang karena kasus kematian seorang atlet muda setelah minum empat kaleng minuman sebelum dia bermain basket. Banyak negara ikut "membanned" bahkan ada penelitian berkesimpulan bahwa minuman tersebut tidak boleh ditenggak oleh wanita hamil.
Masalah potensial lain adalah keterkaitan dengan alkohol, hingga minuman oplosan menjadi favorit banyak anak muda mengaku menyukai efek stimulasinya. Peminum tidak merasa lelah ditambah berapa banyak gelas mereka minum, percayalah bahwa alkohol bersama minuman energi adalah kombinasi paling tidak aman.
Namun demikian, jika rekan sebagai konsumen memperhatikan saran dan jangan pakai minuman energi selama latihan terlebih jika mengkonsumsi alkohol, efek samping berlebih hingga kecanduan minuman dapat terjadi, lagi pula tidak murah untuk membelinya.
Bila dikonsumsi dalam jumlah wajar, minuman energi bisa menyediakan energi dalam keadaan darurat. Meskipun tidak lebih aman dan sehat dari pada apel atau gandum yang menyediakan energi tahan lama, jangan sampai terpengaruh oleh skema pemasaran cerdas (misalnya spg cantik) yang dirancang untuk menjual produk tersebut. Ingat jangan jadikan sebagai pengganti atau alternatif dari makanan dan minuman alami.
Sepuluh tahun kebelakang minuman berenergi penjualannya mencapai miliaran. Angka ini terus naik malah hadir minuman merek baru di pasar setiap tahun, bukan tidak mungkin negara kita tercinta pun termasuk salah satu diantaranya.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan di wilayah eropa tengah memperkenalkan minuman cap "Banteng Merah" kepada konsumen. Si banteng tersebut diadaptasi dari minuman negeri gajah putih merupakan minuman untuk driver becak di sana. Bahkan terkenal dengan sebutan unik "sari pati banteng" atau urin, tidak lain adalah kandungan asam amino, taurin pertama kali ditemukan pada sapi.
Minuman energi di pasar saat ini umumnya mengandung kafein, vitamin B, bahan-bahan herbal serta sebagian besar mengandung gula, tetapi kini ada beberapa minuman energi tanpa gula. Jika ingin jelas silakan lihat pada setiap kemasan minuman energi, disana akan menemukan bahan-bahan lain seperti ginseng, guarana, taurin, maltodextrine, creatine, juga ginkgo biloba serta yang lain. Perlu kita tahu bahwa kebanyakan minuman energi mengandung kafein setara secangkir kopi. Tapi jangan salah tidak sedikit minuman "baru" di pasar memiliki kandungan kafeinnya tinggi.
Kebanyakan orang mengkonsumsi minuman energi percaya efek tenaga mereka bukan sensasi. Kafein memang zat stimulan terkenal, meningkatkan kewaspadaan bisa menjadi sumber energi dalam jangka pendek. Namun, penggunaan tiap hari kafein secara berlebihan dapat mengakibatkan sakit kepala, gelisah, sakit perut, mengakibatkan masalah tidur. Seseorang memiliki kepekaan terhadap kafein mungkin mengalami kecemasan. Belum lagi efek buruk dari bahan-bahan lainnya, semua belum pernah dipelajari.
Banyak peneliti juga memperingatkan orang tidak harus bingung membedakan antara minuman energi & minuman olahraga. Minuman "atlet" dibuat untuk membantu orang tetap terhidrasi selama latihan atau kegiatan berhubungan dengan olahraga, bisa mengganti elektrolit serta karbohidrat yang hilang melalui keringat. Minuman energi sebenarnya malah mempromosikan dehidrasi karena tingginya kadar kafein.
Di negara ayam jantan, minuman cap banteng dilarang karena kasus kematian seorang atlet muda setelah minum empat kaleng minuman sebelum dia bermain basket. Banyak negara ikut "membanned" bahkan ada penelitian berkesimpulan bahwa minuman tersebut tidak boleh ditenggak oleh wanita hamil.
Masalah potensial lain adalah keterkaitan dengan alkohol, hingga minuman oplosan menjadi favorit banyak anak muda mengaku menyukai efek stimulasinya. Peminum tidak merasa lelah ditambah berapa banyak gelas mereka minum, percayalah bahwa alkohol bersama minuman energi adalah kombinasi paling tidak aman.
Namun demikian, jika rekan sebagai konsumen memperhatikan saran dan jangan pakai minuman energi selama latihan terlebih jika mengkonsumsi alkohol, efek samping berlebih hingga kecanduan minuman dapat terjadi, lagi pula tidak murah untuk membelinya.
Bila dikonsumsi dalam jumlah wajar, minuman energi bisa menyediakan energi dalam keadaan darurat. Meskipun tidak lebih aman dan sehat dari pada apel atau gandum yang menyediakan energi tahan lama, jangan sampai terpengaruh oleh skema pemasaran cerdas (misalnya spg cantik) yang dirancang untuk menjual produk tersebut. Ingat jangan jadikan sebagai pengganti atau alternatif dari makanan dan minuman alami.
Comments
Post a Comment